Senin, 12 Desember 2011

salafi

Ternyata, Banyak Umat Islam yang Belum Tahu Sebutan Salafi dan Wahabi

Jakarta (voa-islam) – Ketika voa-islam memberitakan terkait Salafi-Wahabi, ternyata masih banyak masyarakat muslim awam yang tidak tahu apa itu Salafi dan apa Wahabi. Dari beberapa SMS dan jaringan Facebook (FB) yang diterima voa-islam, mereka ingin tahu lebih jauh ihwal Salafi – Wahabi.  Agar tidak tersesat dan termakan dengan infomasi yang sepotong-sepotong, setidaknya mengetahui peta masalahnya, maka perlu dijelaskan apa itu Salafi dan Wahabi. Insya Allah, kami akan menjabarkannya dalam beberapa tulisan.
Read More..

Kamis, 01 Desember 2011

keutamaan dzikir

Ada pelajaran yang amat menarik dari Ibnul Qayyim rahimahullah. Dalam kitab beliau Al Wabilush Shoyyib, juga kitab beliau lainnya yaitu Madarijus Salikin dan Jala-ul Afham dibahas mengenai berbagai jenis dzikir. Dari situ kita dapat melihat bahwa dzikir tidak terbatas pada bacaan dzikir seperti tasbih (subhanallah), tahmid (alhamdulillah) dan takbir (Allahu akbar) saja. Ternyata dzikir itu lebih luas dari itu. Mengingat-ingat nikmat Allah juga termasuk dzikir. Begitu pula mengingat perintah Allah sehingga seseorang segera menjalankan perintah tersebut, itu juga termasuk dzikir. Selengkapnya silakan simak ulasan berikut yang kami sarikan dari penjelasan beliau rahimahullah.
Dzikir itu ada tiga jenis:
Read More..

http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/keutamaan-puasa-di-bulan-muharram.html

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah (puasa) di bulan Allah (bulan) Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib (lima waktu) adalah shalat malam.“[1].

Hadits yang mulia ini menunjukkan dianjurkannya berpuasa pada bulan Muharram, bahkan puasa di bulan ini lebih utama dibandingkan bulan-bulan lainnya, setelah bulan Ramadhan[2].
Read More..

Rabu, 26 Oktober 2011

Qurban/udh-hiyah


QURBAN/UDH-HIYAH
Oleh : Agus Mustamar,SHI ( 081 393 502 663 – 758 8908 )
A.   Pengertian Qurban :
Qurban dari bahasa Arab : قَرُبَ – يَقْرُبُ – اِقْرَبْ – قُرْبًا – قُرْبَنًا – تَقَرُبْ  ) artinya dekat, Ibadah qurban yang didalamnya terdapat penyembelihan hewan qurban adalah ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ibadah qurban disebut juga “udlhiyah’” artinya penyembelihan binatang pada waktu pagi  ( Duha ) sebagai qurban / upaya mendekatkan diri kepada Alloh SWT. Atau disebut juga Udhhiyah  atau Dhahiyyah secara harfiah berarti hewan sembelihan (diwaktu Dhuha).  
Sedangkan ritual Qurban adalah salah satu ritual ibadah pemeluk agama Islam, dimana dilakukan penyembelihan binatang ternak untuk dipersembahkan kepada Allah. Ritual kurban dilakukan pada bulan Dzulhijjah  pada penanggalan Islam, yakni pada tanggal 10 (hari nahar) dan 11,12 dan 13 (hari tasyrik) bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha.
B.   Latar belakang historis :
Habil dan Qabil
وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ابْنَيْ ءَادَمَ بِالْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْآخَرِ قَالَ لَأَقْتُلَنَّكَ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ(27)
Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa". ( QS. Al-Maaidah/5 : 27 )
Ibrahim dan Ismail
Disebutkan dalam Al Qur'an, Allah memberi perintah melalui mimpi kepada Nabi Ibrahim untuk mempersembahkan Ismail. Diceritakan dalam Al Qur'an bahwa Ibrahim dan Ismail mematuhi perintah tersebut dan tepat saat Ismail akan disembelih, Allah menggantinya dengan domba.
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ(100)فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلَامٍ حَلِيمٍ(101)فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَابُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَاأَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ(102)فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ(103)وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَاإِبْرَاهِيمُ(104)قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ(105)إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلَاءُ الْمُبِينُ(106)وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ(107)وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ(108)
"Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.( 100 ) Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar. ( 101 ) Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".( 102 ). Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya )( 103 ). Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,( 104 ). sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.( 105 ). Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata ( 106 ). Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar( 107 ) Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian,( 108 ) QS. Ash-Shaaffaat/37 : 100-108
C.      Dalil tentang berkurban :
 .1إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ(1) فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ(2) إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ(3)
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni`mat yang banyak. ( 1 ) Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah.( 2 ) Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.( 3 ) QS. Al-Kautssr/108 : 1-3
.2عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  : مَنْ وَجَدَ سَعَةً فَلَمْ يُضَحِّ فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا *
“ Barang siapa ada kemampuan untuk berqurban, tetapi tidak menyembelih qurban, maka jangan mendekat ke tempat sholat ( masjid ) “ HR Ahmad dan Ibnu Majah[1]
 .3مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ  فَلْيَمُتْ إِنْشآءَ  يَهُوْدِيًا  وَإِنْشآءَ نَصَرَانِيً *
“ Barang siapa ada kesempatan untuk berqurban, tetapi tidak  berqurban, maka kalau mati akan jadi yahudi atau nasrani HR Ahmad
.4عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ قَالَ قَالَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا هَذِهِ الْأَضَاحِيُّ قَالَ سُنَّةُ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ قَالُوا فَمَا لَنَا فِيهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ بِكُلِّ شَعَرَةٍ حَسَنَةٌ قَالُوا فَالصُّوفُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ بِكُلِّ شَعَرَةٍ مِنَ الصُّوفِ حَسَنَةٌ * ) رواه أحمد و ابن ماجة )
Hadits Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata: “Wahai Rasulullah SAW, apakah qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Qurban adalah sunnahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim.” Mereka menjawab: “Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan.” Mereka menjawab: “Kalau bulu-bulunya?” Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.” HR. Ahmad dan ibn Majah
 .5قُلْتُ لِلْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ فَقَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  :أَرْبَعٌ لَا تُجْزِئُ فِي الْأَضَاحِيِّ الْعَوْرَاءُ الْبَيِّنُ عَوَرُهَا وَالْمَرِيضَةُ الْبَيِّنُ مَرَضُهَا وَالْعَرْجَاءُ الْبَيِّنُ ظَلْعُهَا وَالْكَسِيرَةُ الَّتِي لَا تُنْقِي * ( رواه الخمسة وصحح الترمذى )
Hewan yang tidak sah untuk kurban :
1.      Buta yang nyata-nyata butanya
2.      Sakit yang nyata-nyata sakitnya
3.      Pincang yang nyata-nyata pincangnya
4.      Kurus / tua  tak bersumsum.
Syarat dan ketentuan pembagian daging kurban adalah sebagai berikut :
  • Orang yang berkurban harus mampu menyediakan hewan sembelihan dengan cara halal tanpa berhutang.
  • Kurban harus binatang ternak, seperti unta, sapi, kambing, atau biri-biri.
  • Binatang yang akan disembelih tidak memiliki cacat : tidak buta, tidak pincang, tidak sakit, dan kurus/tua tak bersumsum.
  • Hewan kurban telah cukup umur, yaitu unta berumur 5 tahun atau lebih, sapi atau kerbau telah berumur 2 tahun, dan domba atau kambing berumur lebih dari 1 tahun.
  • Daging hewan kurban dibagi tiga, 1/3 untuk dimakan oleh yang berkurban, 1/3 disedekahkan, dan 1/3 bagian dihadiahkan kepada orang lain.
.6حَدَّثَنَا أَبُو الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ قَالَ خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُهِلِّينَ بِالْحَجِّ فَأَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نَشْتَرِكَ فِي الْإِبِلِ وَالْبَقَرِ كُلُّ سَبْعَةٍ مِنَّا فِي بَدَنَةٍ
“Kami berqurban bersama Nabi SAW di Hudaibiyah, satu unta untuk tujuh orang, satu sapi untuk tujuh orang. “ HR. Muslim, Abu Daud, Tirmidzi.
·         “ Dari Ummu Salamah ra. Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda : Apabila kamu telah melihat hilal ( tanggal satu ) Dzul-Hijjah dan salah seorang di antara kamu itu hendak berqurban maka hendaklah ia menahan rambut dan kuku-kukunya ( HR. Jamaah kecuali Bukhori )[2]
D.  KEUTAMAAN QURBAN :
1. Pengampunan dari Alloh.
Rasululloh SAW telah bersabda kepada anaknya Fatimah, ketika beliau ingin menyembelih hewan Qurban.“Fatimah, berdirilah dan saksikan hewan sembelihanmu itu. Sesungguhnya kamu diampuni pada saat awal tetesan darah itu dari dosa-dosa yang kamu lakukan. Dan bacalah : Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanya untuk Alloh SWT, Rabb semesta alam semesta. (HR. Abu Daud dan At-Tirmizi)

2. Adalah keridhaan Alloh.
Alloh SWT berfirman: “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Alloh, tetapi ketaqwaan dari kamulah yang dapat mencapainya”                (QS. Al Hajj/22 : 37)
3. Ibadah qurban merupakan amalan yang paling dicintai Alloh pada hari Raya Idul Adha
. “Tidak ada suatu amalan yang paling dicintai Alloh dari Bani Adam ketika hari raya Idul Adha selain menyembelih hewan qurban”. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan hakim)
4. Hewan qurban sebagai saksi di hari kiamat. 
 “Sesungguhnya hewan qurban itu akan datang pada hari kiamat (sebagai saksi) dengan tanduk, bulu, dan kukunya. Dan sesungguhnya darah hewan qurban telah terletak disuatu tempat disisi Alloh sebelum mengalir ditanah. Karena itu, bahagiakan dirimu dengannya.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan hakim)
5.Mendapatkan pahala yang besar.
Pahala yang amat besar, yakni diumpamakan seperti banyaknya bulu dari binatang yang disembelih, ini merupakan penggambaran saja tentang betapa besarnya pahala itu, hal ini dinyatakan oleh Rasululloh SAW. “Pada tiap-tiap lembar bulunya itu kita memperoleh satu kebaikan”.        (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
E.   Hukum kurban :
Mayoritas ulama dari kalangan sahabat, tabi’in, tabiut tabi’in, dan fuqaha (ahli fiqh) menyatakan bahwa hukum qurban adalah sunnah muakkadah (utama), dan tidak ada seorangpun yang menyatakan wajib, kecuali Abu Hanifah (tabi’in). Ibnu Hazm menyatakan: “Tidak ada seorang sahabat Nabi pun yang menyatakan bahwa qurban itu wajib.
F.    Waktu berkurban :
Awal waktu :
Waktu untuk menyembelih kurban (qurban) bisa di 'awal waktu' yaitu setelah shalat Ied langsung dan tidak menunggu hingga selesai khutbah. Bila di sebuah tempat tidak terdapat pelaksanaan shalat Ied, maka waktunya diperkirakan dengan ukuran shalat Ied. Dan barangsiapa yang menyembelih sebelum waktunya maka tidak sah dan wajib menggantinya .
Dalilnya adalah hadits-hadits berikut: a. Hadits Al-Bara` bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
 مَنْ صَلَّى صَلاَتَنَا وَنَسَكَ نُسُكَنَا فَقَدْ أَصَابَ النُّسُكَ وَمَنْ ذَبَحَ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ فَلْيُعِدْ مَكَانَهَا أُخْرَى
Barangsiapa yang shalat seperti shalat kami dan menyembelih hewan qurban seperti kami, maka telah benar qurbannya. Dan barangsiapa yang menyembelih sebelum shalat maka hendaklah dia menggantinya dengan yang lain.” (HR. Al-Bukhari no. 5563 dan Muslim no. 1553) Hadits senada juga datang dari sahabat Jundub bin Abdillah Al-Bajali radhiyallahu ‘anhu riwayat Al-Bukhari (no. 5500) dan Muslim (no. 1552).
b. Hadits Al-Bara` riwayat Al-Bukhari (no. 5556) dan yang lainnya tentang kisah Abu Burdah radhiyallahu ‘anhu yang menyembelih sebelum shalat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: شَاتُكَ شَاةُ لَحْمٍ “Kambingmu adalah kambing untuk (diambil) dagingnya saja.”
Dalam lafadz lain (no. 5560) disebutkan: وَمَنْ نَحَرَ فَإِنَّمَا هُوَ لَحْمٌ يُقَدِّمُهُ لِأَهْلِهِ لَيْسَ مِنَ النُّسُكِ شَيْءٌ “Barangsiapa yang menyembelih (sebelum shalat), maka itu hanyalah daging yang dia persembahkan untuk keluarganya, bukan termasuk hewan qurban sedikitpun.
Akhir waktu:
Waktu penyembelihan hewan qurban adalah 4 hari, hari Iedul Adha dan tiga hari sesudahnya. Waktu penyembelihannya berakhir dengan tenggelamnya matahari di hari keempat yaitu tanggal 13 Dzulhijjah. Ini adalah pendapat ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, Al-Hasan Al-Bashri imam penduduk Bashrah, ‘Atha` bin Abi Rabah imam penduduk Makkah, Al-Auza’i imam penduduk Syam, Asy-Syafi’i imam fuqaha ahli hadits rahimahumullah. Pendapat ini dipilih oleh Ibnul Mundzir, Ibnul Qayyim dalam Zadul Ma’ad (2/319), Ibnu Taimiyah, Al-Lajnah Ad-Da`imah (11/406, no. fatwa 8790), dan Ibnu ‘Utsaimin dalam Asy-Syarhul Mumti’ (3/411-412). Alasannya disebutkan oleh Ibnul Qayyim rahimahullahu sebagai berikut: 1. Hari-hari tersebut adalah hari-hari Mina. 2. Hari-hari tersebut adalah hari-hari tasyriq. 3. Hari-hari tersebut adalah hari-hari melempar jumrah. 4. Hari-hari tersebut adalah hari-hari yang diharamkan puasa padanya.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: أَيَّامُ التَّشْرِيْقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَذِكْرٍ لِلهِ تَعَالَى “Hari-hari tasyriq adalah hari-hari makan, minum, dan dzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.” Adapun hadits Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: كَانَ الْمُسْلِمُوْنَ يَشْرِي أَحَدُهُمُ اْلأُضْحِيَّةَ فَيُسَمِّنُهَا فَيَذْبَحُهَا بَعْدَ اْلأضْحَى آخِرَ ذِي الْحِجَّةِ “Dahulu kaum muslimin, salah seorang mereka membeli hewan qurban lalu dia gemukkan kemudian dia sembelih setelah Iedul Adha di akhir bulan Dzulhijjah.” (HR. Al-Baihaqi, 9/298) Al-Imam Ahmad rahimahullahu mengingkari hadits ini dan berkata: “Hadits ini aneh.” Demikian yang dinukil oleh Ibnu Qudamah dalam Syarhul Kabir (5/193). Wallahu a’lam.
G.    Menyembelih diwaktu siang atau malam ?
Tidak ada khilafiah di kalangan ulama tentang kebolehan menyembelih qurban di waktu pagi, siang, atau sore, berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُوْمَاتٍ “Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan.” (Al-Hajj: 28)
Mereka hanya berbeda pendapat tentang menyembelih qurban di malam hari. Yang rajih adalah diperbolehkan, karena tidak ada dalil khusus yang melarangnya. Ini adalah tarjih Ibnu ‘Utsaimin rahimahullahu dalam Asy-Syarhul Mumti’ (3/413) dan fatwa Al-Lajnah Ad-Da`imah (11/395, no. fatwa 9525). Yang dimakruhkan adalah tindakan-tindakan yang mengurangi sisi keafdhalannya, seperti kurang terkoordinir pembagian dagingnya, dagingnya kurang segar, atau tidak dibagikan sama sekali. Adapun penyembelihannya tidak mengapa. Adapun ayat di atas (yang hanya menyebut hari-hari dan tidak menyebutkan malam), tidaklah menunjukkan persyaratan, namun hanya menunjukkan keafdhalan saja. Adapun hadits yang diriwayatkan Ath-Thabarani dalam Al-Kabir dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma dengan lafadz: نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الذَبْحِ بِاللَّيْلِ “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang menyembelih di malam hari.” Al-Haitsami rahimahullahu dalam Al-Majma’ (4/23) menyatakan: “Pada sanadnya ada Salman bin Abi Salamah Al-Janabizi, dia matruk.” Sehingga hadits ini dha’if jiddan (lemah sekali). Wallahu a’lam. (lihat Asy-Syarhul Kabir, 5/194)
H.  KAPAN MENJADI WAJIB ?
  1. Jika telah bernadzar untuk melakukan korban, sebagaimana hadits; “ Seseorang yang bernadzar untuk melakukan ketaatan kepada Alloh, hendaklah ia melakukan ketaatan itu, dan jika ia bernadzar untuk bermaksiat maka janganlah melakukan maksiat” (HR Al-Bukhari)
  2. Jika telah berniat untuk melakukan korban. Menurut Imam Malik, seseorang yang membeli binatang dengan mengatakan, ini untuk korban. Menurut Imam Malik, seseorang yang membeli binatang dengan mengatakan, ini untuk korban maka ia berkewajiban untuk melaksanakan niatnya.

I. CARA MENYEMBELIH
Dalam menyembelih binatang diharuskan untuk menimalisir rasa sakit. Diantara cara yang bisa meminimalisasi rasa sakit adalah dengan pisau tajam. Sebagaimana disebutkan di dalam hadits : “Sesungguhnya Alloh telah menetapkan perbuatan baik (ihsan) atas segala sesuatu. Jika kalian membunuh maka berlakulah baik dalam hal tersebut. Jika kalian menyembelih berlakulah baik dalam hal itu, hendaklah kalian mengasah pisaunya dan menyenangkan hewan semeblihannya. (Riwayat Muslim)
Sebelum menyembelih mengucapkan “bismillah wallahu akbar, haadzaa minka wailaika” membaringkan sembelihan pada sisi kirinya karena yang demikian mudah bagi si penyembelih memegang pisau dengan tangan kanannya, dan menahan lehernya dengan tangan kiri. “ Dari Anas bin Malik, dia berkata:Bahwasanya Nabi SAW menyembelih dua ekor dombanya yang bagus dan bertanduk. Anas berkata, aku melihat beliau menyembelih dengan tangan beliau sendiri dan aku melihat beliau meletakkan kakinya di samping lehernya dan mengucapkan basmallah dan takbir.” (HR. Muslim)
 Selain membaca basmallah dan takbir, juga membaca do’a, allahuma hadza ‘an fulan (nama yang berkorban). Tetapi khusus untuk Rasululloh SAW, ketika menyembelih menyertakan seluruh ummat beliau, seperti disebutkan di dalam riwayat berikut : “ Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata, “ Aku mengikuti Rasulullah SAW shalat Idul Adha di tanah lapang, setelah selesai berkhutbah beliau turun dari mimbarnya dan mendatangi dombanya, lalu Rasulullah SAW menyembelihnya dengan tangan beliau sendiri seraya berkata “Bismillah Wallahu Akbar, ini (kurban) dariku dan dari umatku yang tidak menyembelih.” (HR. Abu Dawud)

J. MEMBAGIKAN DAGING KURBAN
Bagi yang berkurban disunnahkan makan daging qurbannya, menghadiahkan karib kerabatnya, bershadaqah pada fakir miskin, dan menyimpan sebagian dari dagingnya. Daging sembelihan, kulitnya, rambutnya dan yang bermanfaat dari kurban tersebut tidak boleh diperjualbelikan menurut pendapat jumhur ulama, dan seorang tukang sembelih tidak boleh diberi upah  daging kurban. Tetapi mendapatkan upah tersendiri dari yang berkurban : “ Dari Ali bin Abi Thalib ra, dia berkata : Rasulullah SAW memerintahkan aku untuk menyembelih hewan kurbannya dan membagi-bagi dagingnya, kulitnya, dan alat-alat untuk melindungi tubuhnya, dan tidak memberi tukang potong sedikitpun dari kurban tersebut. Tetapi kami memberinya dari harta kami ( HR. Bukhori dan Muslim )
K. Membagikan kepada non-Muslim
Imam Al-Hasan Al-Basri,Al-Imam Abu Hanifah dan Abu Tsaur berpendapat bahwa boleh daging kurban itu diberikan kepada fakir miskin dari kalangan non muslim. Sedangkan Al-Imam Malik berpendapat sebaliknya, beliau memakruhkannya. Al-Laits mengatakan bila daging itu dimasak dulu kemudian orang kafir zimmi diajak makan, maka hukumnya boleh. Sementara Al-Imam An-Nawawi mengatakan bahwa umumnya ulama membedakan antara hukum qurban sunnah dengan qurban wajib. Bila daging itu berasal dari qurban sunnah, maka boleh diberikan kepada non muslim, Sedangkan bila dari qurban yang hukumnya wajib, tidak boleh untuk non muslim ( untuk muslim saja.
Tetapi Al-Quran surat Al-Hajj/22 : 36  ( sifatnya umum tanpa ada batasan )
وَالْبُدْنَ جَعَلْنَاهَا لَكُمْ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهَا صَوَافَّ فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّ كَذَلِكَ سَخَّرْنَاهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (36)
Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi`ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur.
L. Seekor Kambing Untuk Satu Keluarga
Seekor kambing bisa untuk qurban satu keluarga, dan pahalanya mencakup seluruh anggota keluarga baik yang masih hidup maupun yang sudah mati, meskipun jumlahnya banyak. Sebagaimana hadits Abu Ayyub radhiyallahu’anhu yang mengatakan, ”Pada masa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam seseorang (suami) menyembelih seekor kambing sebagai qurban bagi dirinya dan keluarganya. HR.Tirmidzi dan beliau menilainya shahih. Lihat Minhaajul Muslim, 264 dan 266).

Oleh karena itu, tidak selayaknya seseorang mengkhususkan qurban untuk salah satu anggota keluarganya tertentu, misalnya kambing 1 untuk anak si A, kambing 2 untuk anak si B… karunia dan kemurahan Allah sangat luas maka tidak perlu dibatasi.

Bahkan Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam berqurban untuk dirinya dan seluruh umatnya. Suatu ketika beliau hendak menyembelih kambing qurban. Sebelum menyembelih beliau mengatakan, “Yaa Allah ini – qurban – dariku dan dari umatku yang tidak berqurban.” (HR. Abu Daud 2810 & Al Hakim 4/229 dan dishahihkan Syaikh Al Albani dalam Al Irwa’ 4/349).

Adapun yang dimaksud: “…kambing hanya boleh untuk satu orang, sapi untuk tujuh orang, dan onta 10 orang…” maksudnya adalah biaya pengadaannya. Biaya pengadaan kambing hanya boleh dari satu orang, biaya pengadaan sapi hanya boleh dari maksimal tujuh orang, dst.

M. Arisan Qurban Kambing?

Mengadakan arisan dalam rangka berqurban masuk dalam pembahasan berhutang untuk qurban. Karena hakekat arisan untuk qurban adalah hutang untuk qurban. Sebagian ulama menganjurkan untuk berqurban meskipun harus hutang. Di antaranya adalah Imam Abu Hatim sebagaimana dinukil oleh Ibn Katsir dari Sufyan At Tsauri (Tafsir Ibn Katsir, surat Al Hajj:36).

Sebagian ulama lain menyarankan untuk mendahulukan pelunasan hutang daripada berqurban. Di antaranya adalah Syaikh Ibnu Utsaimin dan ulama tim fatwa islamweb.net dibawah bimbingan Dr. Abdullah Al Faqih (lih. Fatwa Syabakah Islamiyah no. 7198 & 28826). Syaikh Ibn Utsaimin mengatakan, “Jika ada yang memiliki hutang maka selayaknya dia mendahulukan pelunasan hutang dari pada berqurban.” (Syarhul Mumti’ 7/455).

Namun pernyataan-pernyataan ulama di atas tidaklah saling bertentangan. Karena perbedaan ini didasari oleh perbedaan dalam memandang keadaan orang yang berhutang. Ulama yang menyarankan untuk berhutang ketika qurban terkait dengan orang yang keadaanya mudah dalam melunasi hutang atau kasus hutang yang jatuh temponya masih panjang. Sedangkan anjuran sebagian ulama untuk mendahulukan pelunasan hutang dari pada qurban terkait dengan orang yang kesulitan melunasi hutang atau hutang yang menuntut segera dilunasi. Dengan demikian, jika arisan qurban kita golongkan sebagai hutang yang jatuh temponya panjang atau hutang yang mudah dilunasi maka berqurban dengan arisan adalah satu hal yang baik.

N. Urunan Qurban Satu Sekolahan

Terdapat satu tradisi di beberapa sekolah di negeri kita, ketika iedul adha tiba sebagian mereka menggalakkan kegiatan latihan qurban bagi siswa. Masing-masing siswa dibebani iuran sejumlah uang tertentu. Hasilnya digunakan untuk membeli kambing dan disembelih di hari-hari qurban. Apakah ini bisa dinilai sebagai ibadah qurban?

Perlu dipahami bahwa qurban adalah salah satu ibadah dalam islam yang memiliki aturan tertentu sebagaimana yang digariskan oleh syari’at. Keluar dari aturan ini maka tidak bisa dinilai sebagai ibadah qurban, alias qurbannya tidak sah. Di antara aturan tersebut adalah masalah pembiayaan. Sebagaimana telah dibahas sebelumnya, biaya pengadaan untuk seekor kambing hanya boleh diambilkan dari satu orang. Oleh karena itu, kasus tradisi ‘qurban’ seperti di atas tidak dapat dinilai sebagai qurban.

O. Berqurban Atas Nama Orang yang Sudah Meninggal?

Berqurban untuk orang yang telah meninggal dunia dapat dirinci menjadi tiga bentuk:
  • Orang yang meninggal bukan sebagai tujuan qurban utama namun statusnya mengikuti qurban keluarganya yang masih hidup. Misalnya seseorang berqurban untuk dirinya dan keluarganya sementara ada di antara keluarganya yang telah meninggal. Berqurban jenis ini dibolehkan dan pahala qurbannya meliputi dirinya dan keluarganya, termasuk yang sudah meninggal.
  • Berqurban khusus untuk orang yang telah meninggal tanpa ada wasiat dari mayit. Sebagian ulama madzhab hambali menganggap ini sebagai satu hal yang baik dan pahalanya bisa sampai kepada mayit, sebagaimana sedekah atas nama mayit (lih. Fatwa Majlis Ulama Saudi no. 1474 & 1765). Namun sebagian ulama’ bersikap keras dan menilai perbuatan ini sebagai satu bentuk bid’ah, mengingat tidak ada tuntunan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tidak ada riwayat bahwasanya beliau berqurban atas nama Khadijah, Hamzah, atau kerabat beliau lainnya yang telah meninggal, mendahului beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.
    Pendapat yang lebih kuat dalam masalah ini adalah pendapat yang menyatakan bahwa berqurban atas nama orang yang sudah meninggal secara khusus tanpa ada wasiat sebelumnya adalah tidak disyariatkan. Karena Nabi saw tidak pernah melakukan hal itu. Padahal beliau sangat mencintai keluarganya yang telah meninggal seperti istri beliau tercinta Khadijah dan paman beliau Hamzah. Ibadah itu untuk orang yang masih hidup.!
  • Berqurban khusus untuk orang yang meninggal karena mayit pernah mewasiatkan agar keluarganya berqurban untuk dirinya jika dia meninggal. Berqurban untuk mayit untuk kasus ini diperbolehkan jika dalam rangka menunaikan wasiat si mayit. (Dinukil dari catatan kaki Syarhul Mumti’ yang diambil dari Risalah Udl-hiyah Syaikh Ibn Utsaimin 51)
P. Mengambil daging kurban untuk dimasak panitia ?
          Tidak ada satu pun dalil yang membolehkan panitia untuk memasak daging kurban, untuk makan bersama…!!! Yang diperbolehkan adalah yang berkurban/ shohibul kurban. Lantas panitia bagaimana ? Ya makanan biasa, kalau mau masak meminta keikhlasan jatahnya yang kurban. Ingat daging kurban tidak untuk makan bersama, apalagi pesta panitia.
Q. Bagaimana lafadz  doa ketika menyembelih ?
بِسْمِ اللهِ اَ للّهُمُّ تَقَبَّلْ هذَا مِنْ …………الله ُ اَكْبَرُ *
" Dengan nama-Mu, ya Allah terimalah kurban dari ( yang kurban siapa ) Allah maha besar “[3]
بِسْمِ اللهِ  وَ الله ُ اَكْبَرُ *
“ Dengan nama-Mu, ya Allah, Allah maha besar “[4]





[1] Hadist Mauquf ( hanya sampai kepada sahabat Abu Hurairah  )
[2] Kitab Nailul Author ( terjemah ) hadist ke : 2711 dari Ummu Salamah
[3] Hadits No. 1373 Kitab Bulughul Maram, hal. 618 ( qurban ) CV. Diponegoro Semarang
[4] Hadits No. 1372 Kitab Bulughul maram, hal. 617 ( qurban ) CV. Diponegoro Semarang
Read More..

Rabu, 12 Oktober 2011

hukum hisab

Hukum Penggunaan Ilmu Hisab dan Rukyat dalam Penentuan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal

Read More..

Kamis, 22 September 2011

perang antara tauhid dan syirik

PERANG ANTARA TAUHID DENGAN SYIRIK
 
Perang antara tauhid dengan syirik telah terjadi sejak lama. Sejak zaman Nabi Nuh AlaihisSalam menyeru kaumnya untuk beribadah hanya kepada Allah semata dan meninggalkan ibadah kepada berhala-berhala.
Read More..

hadist-hadist shohih

     KUMPULAN BEBERAPA HADITS SHAHIH

    Dari Kitab Bukhari dan Muslim

       1.

          Dari Abi Abdurrahman Abdillah bin Umar bin Khattab ra. berkata: Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda: "Bangunan Islam itu atas lima perkara Mengakui bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan sesungguhnya Muhammad itu Utusan Allah, Mendirikan Shalat, Mengeluarkan Zakat, Mengerjakan Haji ke Baitullah dan Puasa bulan Ramadhan."
          (Bukhari - Muslim)
Read More..

Rabu, 10 Agustus 2011

konflik Islam modern dan Islam tradisional

(SUATU ANALISIS HISTORIS DESKRIPTIS)
PENDAHULUAN
Pluralisme agama menghadapkan kita pada dua tantangan sekaligus, yakni teologis dan sosiologis. Secara teologis, kita dihadapkan pada tantangan iman: bagaimana mendefinisikan iman kita ditengah keragaman iman yang lainnya? Begitu pula secara sosiologis, kitapun dihadapkan pada sejumlah fakta sosial: bagaimanakah hubungan antar umat beragama, lebih khusus lagi hubungan antar iman ditengah pluralisme agama?
Read More..

Sabtu, 06 Agustus 2011

Tragedi TKI

Tragedi TKI: Ketika Rakyat Miskin Jadi Tumbal Devisa Negara

[Al Islam 563] Gelar pahlawan devisa yang disematkan pemerintah kepada para TKI semakin terbukti hanya penyedap di atas derita. Adalah Ruyati binti Sapudi, TKI yang bekerja di Arab Saudi menemui nasib naas dipancung atas tuduhan membunuh majikannya.
Eksekusi terhadap Ruyati itu terjadi belum lama sejak Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) menandatangani nota kesepahaman dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi. Anggota DPR
Read More..

Minggu, 31 Juli 2011

tajdid

TAJDID PEMIKIRAN ISLAM ERA KLASIK SAMPAI MODERN
Oleh: Anjar Nugroho
Tajdid (pembaharuan) sering digunakan dalam konteks gerakan Islam modern, tetapi istilah ini juga memiliki akar pra-modern yang penting, bahkan bisa menelasar jauh pada masa awal sejarah Islam. Tajdid pemikiran Islam pra-modern biasanya berkaitan dengan tokoh pemurnian (reformator puritanikal) yang dipilih secara khusus untuk memperbaharui cita rasa iman dan model peribadatan kaum muslim. Abu Hamid al-Ghazali adalah contoh mujaddid pra Islam yang gigih melakukan kritik atas pembelokan dan sinkretisasi
Read More..

anjar nugraha

Rausanfikr Sebagai Agen Revolusi Islam: Pandangan Ali Syari’ati
Oleh : Anjar Nugroho
Ali Syari’ati mempunyai pandangan yang berbeda dengan Imam Khomeini tentang konsep kunci kepemimpinan. Jika Imam Khomeini menempatkan kaum ulama sebagai otoritas tertinggi dalam bidang politik maupun agama,[1] maka Syari’ati menolak dominasi politik kaum ulama, dan sebaliknya menempatkan kaum “intelektual yang tercerahkan” (rausanfikr), sebagai pemegang otoritas kekuasaan politik.
Read More..

Jumat, 15 Juli 2011

Kamis, 14 Juli 2011

hati agama kos seperti Islam

Agama KOS Mirip dengan Agama Islam (HATI-HATI)

Read More..

Selasa, 12 Juli 2011

Amar makruf nahi mungkar

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan amar makruf nahi mungkar? Apa pula yang dimaksud dengan mengubah kemungkaran (taghyîr al-munkar)?
Jawab:
Amar makruf nahi mungkar merupakan salah satu ciri yang hanya dijumpai pada kaum Muslim; tidak ada pada umat-umat lain. Bahkan keistimewaan umat Islam justru dicirikan dengan adanya sifat amar makruf nahi mungkar. Banyak ayat yang menyebut tentang amar makruf nahi mungkar dan menggandengkannya dengan sifat-sifat kaum Muslim. (Lihat: QS Ali Imran [3]: 110).
Read More..

Kamis, 07 Juli 2011

kumpulan hadist

Hadits ke-1
Dari Amir al-Mukminin Abu Hafsh Umar bin al-Khaththab radhiyallahu’anhu beliau mengatakan : Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang hanya akan mendapatkan balasan sesuai niatnya. Barangsiapa yang hijrah karena menaati Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya akan sampai kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya karena menginginkan kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya (hanya) mendapatkan apa yang dia inginkan.” (Hadits ini diriwayatkan oleh dua orang imam ahli hadits yaitu Abu Abdillah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Bukhari dan Abu al-Husain Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim al-Qusyairi an-Naisaburi di dalam kedua kitab mereka yang merupakan kitab paling sahih yang pernah disusun).
Read More..

Rabu, 06 Juli 2011

Amien Rais: Obama & Bush Teroris Dunia yang Disponsori Negaranya

Khalayak banyak terpesona oleh retorika, mimik dan bahasa tubuh Presiden AS Barack Obama ketika pidato. Dalam pandangan Amien Rais, mantan Ketua MPR RI yang juga mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Obama tak beda dengan pendahulunya, George W Bush.
Keduanya adalah teroris dunia yang disponsori oleh negaranya. Di tangan Obama, tentara AS melakukan teror  terhadap Irak yang telah membunuh paling tidak 600 ribu kaum sipil Irak. Juga teror AS di Afghanistan dan teror sporadis yang dilakukan ke negara Timur Tengah, seperti Libya, Suriah, dan negara yang tidak berjalan paralel dengan keinginan AS.
Inilah wawancara Amien Rais yang dimuat Republika, Rabu (4/5/2011):
Read More..

Inilah Cara Shalahuddin Al-Ayyubi Merebut Baitul Maqdis

Inilah Cara Shalahuddin Al-Ayyubi Merebut Baitul Maqdis

Bagaimana sikap umat Islam ketika Masjid Al-Aqsha diserang? Kemana para mujahid? Ada apa dengan kaum muslimin? Tidak kah merasa terusik, seperti terusiknya pendeta Kristen bernama Peters Amiens, tatkala Baitul Maqdis dianggap telah dikuasai umat Islam pada tahun 1094. Sampai-sampai ia membangkitkan semangat raja-raja Kristen di Eropa agar segera merebut tanah suci itu, lalu menduduki dan menguasainya.
Read More..

BBC Buat Berita Bohong: Air Zamzam di Makkah Tercemar

BBC Buat Berita Bohong: Air Zamzam di Makkah Tercemar

Dasar pembual, BBC menyiarkan beritaan bohong dengan menyatakan, air zamzam mengandung bahan berbahaya. Seperti diberitakan media Inggris itu,  air zamzam yang dikemas dalam botol tersebut memiliki kadar arsenik tinggi. Itulah sebabnya, para peziarah diminta untuk mengambil sejumlah sampel air zamzam yang dijual di dalam botol-botol  untuk membandingkan dengan air serupa yang dijual secara illegal di London. Zamzam yang dituding tercemar itu ditemukan di tiga toko buku Islam di London, yaitu London Selatan, London Timur dan Luton.
Read More..