Senin, 09 Januari 2012

dasar pengertian bidah




Patut diingat;
(1) penentuan tanggal 1 bukanlah ibadah maka carilah metode yang paling baik dan valid, setiap tanggal 1 bulan apa pun harus ditetapkan dengan sistem perhitungan yang konsisten. Ibaratnya, waktu sholat dzuhur adalah ketika matahari telah tergelincir. Nah menentukan jam berapa matahari tergelincir itu bukan ibadah, ibadahnya ya sholat dzuhur itu.
(2) dalam Al-Qur'an S. Ar-Rahman ayat 5 "al-Syamsu wal Qamaru bi husbân (matahari dan bulan bisa dihitung/dihisab).
(3) justru dengan hisab (yang bukan ibadah) dan bukan dengan rukyat (yang juga bukan ibadah), umat muslim lebih mampu menyusun kalender tunggal, menyamakan gerak dan langkah ibadah, mengorganisir/memanajemeni waktu dengan lebih baik (Al-Qur'an memberikan penekanan kuat pada manajemen waktu), lebih efisien dan efektif dalam menyusun perencanaan ekonomi yang berdampak pada kemandirian ummat.
(4) rukyah bisa digunakan dalam keadaan darurat, apabila tidak punya kalender, tidak punya akses informasi dan terlepas dari peradaban...maka ia merukyah dengan menengadahkan wajah melihat bulan dan bintang diwaktu senja, sebagaimana Saudara Muslim kita yang ummi 15 abad yang lalu.
(5) saya sangat merindukan sebagai seorang muslimah, suatu saat kelak...ketika membuat membuat kontrak kerja dengan mitra bisnis di luar negeri... dengan bangga menulis ..."Pekerjaan dimulai pada tanggal 1 Syawal 1420 dan berakhir 1 Ramadlan 1421"...pas tidak ada selisih paham diseluruh dunia, tidak ada wan prestasi... MUSLIM MEMIMPIN DUNIA menjadai DAMAI dengan sistem informasi, komunikasi, ekonomi terencana dengan baik menggunakan kalender Hijriyah...bangga dan bahagia...sekali rasanya. Subhanallah, Ya..Allah Kabulkanlah do'a kami. Amiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar